getir suara memekik
bebatuan beterbangan
lirih senandung lagu
menusuk sukma
bergelimang air mata
disudut ruang jagat
berselimut pedih
menahan dahaga
refleksi hati ke dasar kalbu
menyandarkan rapuhnya jiwa
redupnya detak nadi
menutup dicelah sempit kelopak mata
pada secercah cahaya
kupusatkan jiwa
memohon ampunan
menyuguhkan pertobatan
kepasrahan segala asa
keikhlasan tanpa raga
tanpa harapan kebersamaan
menepi dalam sepi pertobatan
No comments:
Post a Comment