Saturday, May 9, 2015

PUISI Refleksi 555

getir suara memekik
bebatuan beterbangan
lirih senandung lagu
menusuk sukma

bergelimang air mata
disudut ruang jagat
berselimut pedih
menahan dahaga

refleksi hati ke dasar kalbu
menyandarkan rapuhnya jiwa
redupnya detak nadi
menutup dicelah sempit kelopak mata

pada secercah cahaya
kupusatkan jiwa
memohon ampunan
menyuguhkan pertobatan

kepasrahan segala asa
keikhlasan tanpa raga
tanpa harapan kebersamaan
menepi dalam sepi pertobatan

No comments:

Post a Comment