Friday, January 15, 2016

PUISI "RINDU PENDIDIKAN SEJATI"

Dahaga akan pendidikan yang mencerdaskan
tak terbendung dalam setiap detak nafas
Haus akan ilmu yang memuliakan
tak tertahan dalam setiap alirah darah

pendidikan kian terbingkai oleh hitungan
jumlah dan angka-angka
pendidikan bukan lagi pencerdasan
tetapi hanyalah sebuah capaian coba-coba

manusia adalah insan yang berbeda
tak harus diseragamkan yang memaksa
membuat mereka tersiksa hadapi dunia
tak mampu menyenangkan dan membahagiakan

generasi yang sengsara
tertekan jiwa dan raganya
ulah pendidikan yang hanya mengejar angka-angka
tanpa memperhitungkan harga diri dan potensi

moga paradigma baru merubah gaerah
mendidik yang sebenarnya pendidikan
memanusiakan yang sebenarnya manusia
memuliakan kreatifitas dan gagasan

lahir dari celah sempit kemurnian
moga mengubah kebanggan akan kepura-puraan
melahirkan kesejatian dan kejujuran
demi kemuliaan dan martabat kemanusiaan


Sulahan, 16 Januari 16

PUISI "UJIAN MASA DEPAN"

Menapaki jalanan sepi
tak hanya kerikil terasa oleh jari
menginjak duri pun akan jadi
bahkan bara api menanti

Ketika lemahkan jiwa
yang ada hanyalah bahaya
diliputi rasa tersiksa
tak bermakna apa-apa

Jiwa yang menikmati
kegigihan teruji
tempa budi pekerti
halangan alam membuat jiwa sejati

Jiwa tanpa menyerah
kunci penunjuk arah
berserah dan pasrah
untuk masa depan cerah

Tuesday, January 12, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENELITI MELALUI PEMBINAAN DENGAN MODEL IPE-IPEPI

Pendahuluan
Perubahan yang serba cepat akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah tatanan hidup yang lebih global baik fisik maupun psikis. Manusia sedemikian dimanjakan oleh produk ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun kemajuan tersebut ternyata tidak hanya berdampak positif seperti yang diharapkan, tetapi sangat banyak pula yang berdampak negatif. Dampak negatif seperti ekses polusi dari teknologi, ekses pengangguran dari pengalihan tenaga manusia ke mesin, dan semakin langkanya sumber daya manusia yang turut memojokkan manusia dalam kompetisi global tersebut.
Menyikapi fenomena tersebut, maka diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas, berbeda dari sekedar manusia seperti masa lalu. Mereka diharapkan mampu mengantisipasi dunia global dengan tuntutan teknologi canggih beserta pemecahan masalahnya dan mampu dengan cepat mengantisipasi perubahan-perubahan yang mempunyai pemikiran analisis yang tajam, dan kreativitas yang tinggi serta peka akan tantangan persoalan-persoalan yang ada disekitarnya. Kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya lihai menggunakan produk tetapi kreatif mencipta. Manusia yang tidak hanya bisa bermanja-manja dengan kemewahan produk ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi manusia yang melek dalam memanfaatkan produk dan lihai menghindari dampak negative dari sebuah produk.
Manusia-manusia seperti itu tidak bisa dilahirkan hanya dengan pola pendidikan yang memanjakan, tetapi pendidikan yang melatih penalaran, kepekaan, dan keterampilan dalam proses penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berbagai penerapannya. Termasuk manusia yang dibiasakan berpikir dengan pola saintifik atau memiliki kemampuan meneliti. Yaitu kemampuan untuk bertanya tentang sebuah fenomena, melihat, mencoba, menganalisis, dan menyimpulkan. Kemampuan tersebutlah yang sangat penting untuk ditumbuhkembangkan sehingga bisa menjawab berbagai halangan, rintangan, peluang dan tantangan di era global ini.