Sejarah perkembangan bangsa–bangsa didunia, menempatkan pemuda sebagai icon pemancang
tonggak sejarah. Tonggak yang diawali dengan gerakan-gerakan
revolusioner. Tidak hanya terjadi pada negara-negara dunia ketiga tetapi
juga terlahir pada negara-negara yang notabene mapan. Tidak hanya pada
satu generasi dalam waktu bersamaan, tetapi sepanjang generasi dalam
sepanjang zaman
Awal-awal
kebangkitan, dan kesadaran berbangsa untuk keluar dari hegemoni baik
penjajah maupun penguasa dipelopori oleh kaum muda. Di India seorang
Tokoh Muda, Bahadar Tilak membakar semangat rakyat untuk melawan
Inggris. Di Cina Dr Sun Yat Sen melawan Dinasti Manchu dengan
memproklamasikan berdirinya Republik Cina. Aktivis gerakan Turki muda,
Anwar Bey mengadakan revolusi untuk mengubah sistem negara kerajaan
menuju negara nasional yang maju dan modern.
Manifesto
Cordoba tahun 1918 adalah deklarasi yang monumental bagi barisan pemuda
untuk memancangkan kekuatan menuju perubahan. Gerakan Cordoba
mendobrak pandangan konservatif, tentang penguasaan Universitas akan
segala tindak tanduk akademis maupun terhadap mahasiswanya. Dalam 20
tahun, tuntutan mahasiswa Argentina ini menyebar ke seluruh Amerika
Latin. Tahun 1919 terjadi di Peru, tahun 1920 di Chili, tahun 1924 di
Kolumbia, tahun 1927 di Paraguay, tahun 1928 di Brazil dan Bolivia,
tahun 1929 di Meksiko dan Costa Rika tahun 1930. Gerakan-gerakan
tersebut tidak jarang menghasilkan tatanan baru kehidupan bangsanya.
Seperti halnya penggulingan dictator yang paling dibenci Perrez Jimenez
1958 di Venezuela.
Pengalaman pemuda Spanyol pada tahun 1968, membangun demokrasi. Melakukan perjuangan terbuka yang populer melawan rezim dictator militer Franco. Bahkan gerakan ini merupakan gerakan yang pertama di Eropa berhasil membangun aliansi dengan buruh-buruh muda, dimana gerakan ini dikenal sebagai “Komando pendobrak” sebagai symbol perlawanan menghadapi represi fisik militer untuk demokrasi. Senada juga dengan yang dilakukan di Ferancis tahun 60-an. Terjadi penolakan terhadap hegemoni yang dilakukan pemerintah dictator. Terutama terhadap kehidupan kampus yang diatur sedemikian rupa, sehingga kreatifitas mahasiswa untuk mengkritisi pemerintah kian menipis. Gerakan-gerakan serupa juga dilakukan oleh pemuda Jepang, Cina, Jerman, Italia, dan negara-negara lainnya.
Di Indonesia sendiri peran pemuda sangatlah signifikan terhadap
perkembangan dan dinamisasi kehidupan berbangsa. Sejak pra kemerdekaan
sampai era reformasi saat ini. Refleksi sejarah masa lalu selalu
mengindikasikan peran pemuda yang sangat besar. Tahun 1908
dideklarasikan sebuah organisasi kepemudaan yang bernama Budi Utomo yang
diketuai oleh Dr. Sutomo. Berdirinya Budi Utomo dijadikan tonggak
kebangkitan Nusantara. Berdirinya Budi utomo memberikan
inspirasi bagi terbentuknya organisasi-organisasi pemuda di tanah air.
Terbukti lahirnya beberapa organisasi pemuda saat itu. Sarekat Islam
yang bercorak agama terbentuk pada tahun 1911 di Solo. Organisasi
berikutnya yang terbentuk adalah Indische Partij. Bahkan organisasi ini
dengan terbuka menyatakan diri sebagai partai politik. Indische Partij
secara tegas menyatakan bahwa ia berjuang untuk melepaskan diri dari
penjajahan. Pada tahun 1912 berdiri Muhammadiyah, kemudian PKI dan Taman
Siswa.
Pada tahun 1927
berdiri PNI dengan Sukarno sebagai ketua. Gerakan PNI semakin tegas
untuk Indonesia merdeka, bahkan sudah dirumuskan dengan sistematis
sebuah strategi kemerdekaan yang dikenal dengan istilah Trilogi yakni nationale geest, nationale will, dan national daad (semangat nasional, kemauaan nasional dan perbuatan nasional).
Pergerakan pemuda lewat partai-partai berkumpul dalam permufakatan
perhimpunan-perhimpunan politik kebangsaan Indonesia. Hal ini dilakukan
untuk menyamakan persepsi gerakan untuk Indonesia merdeka. Sedangkan
untuk pemersatuan organisasi-organisasi kedaerahan dibuatlah konggres
pemuda. Dimana konggres pemuda yang kedua berhasil menyepakati sebuah
Ikrar monumental yakni Sumpah Pemuda. Dari sumpah pemuda ini memberikan
kekuatan yang maha dashyat bagi persatuan dan kesatuan gerakan menuju
Indonesia merdeka.
Kemerdekaan Indonesia pun diproklamasikan, atas desakan-desakan
revolusioner dari kaum muda. Proklamasi adalah tonggak kebebasan
Indonesia dari kaum imperialis dan kolonialis. Setelah tercapainya
kemerdekaan, pemuda tidak diam. Mereka tetap mengawal kemerdekaan dengan
gerakan-gerakan pembersihan sisa-sisa penjajahan. Namun kekritisan kaum
muda untuk membangun bangsa yang besar dan demokratis tetap menjadi
idealisme puncak. Sehingga pemuda juga melakukan pengkritisan terhadap
pemerintahan Soekarno dengan Tri Turanya.
Di era berikutnya, pemuda memandang terjadi pengkaburan demokrasi, maka
digerakkan sebuah paham golput (golongan putih). Artikulasi dari
ketidakpercayaan pemuda terhadap pemerintahan dan calon perwakilan yang
diajukan. Gerakan anti kediktatoran, meledak dengan hebat pada tahun
1998. Gerakan ini berhasil menumbangkan rezim kuat orde baru. Dengan
tumbangnya penguasa 32 tahun tersebut lahirlah era reformasi dengan
kemerdekaan pers yang terlahir kembali. Era reformasi memberikan
tonggak baru bagi sistem ketatanegaraan Indonesia.
Dari rentetan sejarah masa lalu, baik negara asing, maupun didalam
negeri, peran pemuda demikian vitalnya. Terutama dalam peletakkan
dasar-dasar perubahan. Pemuda demikian agresif untuk berubah, ketika
dikekang, karena mereka menikmati petualangan yang penuh dinamisasi.
Pemuda adalah aset yang luar biasa. Kuantitas dan kualitas pemuda justru
terlahir ketika pengekangan-pengekangan mencapai kulminasinya. Pemuda
memiliki idealisme komunal yang lebih gigih, dan solidaritas yang lebih
rekat. Pemuda adalah sosok jujur yang berani, tanpa ternoda oleh
kepentingan. Namun pertanyaannya sekarang adalah “apakah masih pemuda
menjadi pemancang tonggak sejarah?”
Pemuda masa kini hendaklah menjadi penerus semangat kebangsaan
pendahulunya. Pemuda sebagai pemancang tonggak sejarah harus terus
dilakukan. Namun sebagai catatan yang terpenting dari itu semua adalah
seberapa besar sumbangan tonggak sejarah yang terpancang memberikan
faedah peradaban bagi umat manusia. Bukan terbatas pada penurunan
rezim atau manifesto gerakan semata yang akhirnya jalan
ditempat. Gerakan pemuda mestinya memberikan kesadaran ide, mental dan
perilaku sejarah baru. Sehingga tonggak sejarah yang terbentuk memang
merupakan momentum yang mesti dirayakan sebagai sebuah kemengan sejarah.
Seperti halnya renaissance memberikan
perubahan yang mendasar bagi kesadaran baru bangsa Barat. Sehingga
tercipta persepsi baru tentang dunia. Sebuah kesadaran yang memotivasi
perjalanan keliling dunia dan penemuan wilayah baru. Atau Restorasi
Meiji yang mengubah politik ketertutupan Jepang untuk mengadopsi Ilmu
Pengetahuan Barat untuk kemajuan Jepang. Artinya bagi pemuda Indonesia,
hendaknya tonggak yang dipancang ke depan adalah tonggak menuju
peradaban yang lebih fundamental dan maju.
No comments:
Post a Comment